Apa sih ini maksudnya? Terminologi ini diambil dari 4 Horsemen of Apocalypse dengan konotasi yang sama yang muncul di Alkitab dan Q’uran pula tentang 4 penunggang kuda yang merupakan simbol dari kiamat. Sehingga bila anda memiliki ke empat problem ini di hubungan anda yang muncul sebagai tamu regular anda, maka kiamatlah hubungan anda. Berikut adalah urutan kejadian dari yang parah sampai benar-benar parah.
- Kritik
Komplain itu sehat bagi hubungan anda. Kritik itu tidak. Anda bilang kritik membangun, tapi buktinya anda sendiri bila dikritik juga reaksi anda sendiri mungkin akan ingin membela diri. Maka dari itu apa bedanya komplain dan kritik? Komplain dimulai dengan anda dan menekankan apa yang anda rasakan mengenai situasi tersebut, sementara kritik itu dimulai dengan kata kamu, dan sifatnya lebih menyalahkan dan menuduh maupun memberikan asumsi. Meskipun kita tidak bisa selalu menghindari kritik, yang kita cari adalah bagaimana pasangan anda juga menghandle komplain yang seharusnya netral. Bila dia menjadi sangat defensif, maka ini akan menjadi suatu masalah yang berkepanjangan dan akhirnya dapat berujung pada menghina. Bila anda sudah di sini, PERHATIKAN SEBELUM ANDA MULAI NGGELUNDUNG KE LAINNYA. - Hinaan
Ini adalah saat kata-kata mutiara seperti nama-nama binatang dan sebagainya mulai muncul. Bila kritik dan komplain tidak didengarkan dan divalidasi, maka biasanya arahnya akan ke sini. Ini bukan hanya nama-nama binatang dan ekskresi manusia saja, tetapi juga bisa dengan cara-cara yang merendahkan atau sarkasme yang membuat pihak satunya tambah marah dan akhirnya tidak menemukan jalan keluar. - Defensif
Reaksi ini sangat sering muncul pada saat kita menerima kritik atau hinaan. Respons kita adalah ingin melindungi diri kita. Tetapi respon ini sangat merugikan dan tidak membantu. Kita pikir kita membela diri, namun yang terjadi adalah biasanya sebaliknya semakin runyam. Kita harus bisa merubah mindset kita supaya kita tidak menjadi defensif saat diserang. Kenyataannya, praktek memang lebih sulit daripada perkataan dan membutuhkan latihan dari hal-hal kecil sebelum bisa mengatasi saat di tengah konflik. - Stonewalling (Tembok Batu)
Ini adalah reaksi di mana daripada mendengarkan, merespon dan memvalidasi, lebih baik diam saja, tidak mendengarkan, atau melangkah pergi. Ada yang berpikir bahwa ini adalah reaksi “sabar”, namun sebenarnya ini adalah respons paling parah dan penyebab paling utama perceraian. Statistiknya, 85% stonewaller adalah pria karena tidak bisa menghadapi konflik emosional dan memilih untuk menjadi defensif, diam, lalu pergi. Ingat sekali lagi, ini adalah yang terakhir di daftar ini dan paling parah yang akan menghancurkan hubungan anda, karena ketahuilah pula, 80-90% cerai dimulai oleh wanita yang merasa tidak aman secara emosional, terutama karena masalah ini.
Rasio interaksi positif : negatif di suatu hubungan yang langgeng itu adalah 5:1. Untuk setiap 1 interaksi negatif, selalu berikan 5 interaksi positif. Kita tidak bisa menghindari ke 4 horsemen ini, mereka akan muncul kadang-kadang, namun selama itu masih di batas wajar dan masih di bawah rasio, hubungan anda masih sehat. Pada saat anda mulai merasakan bahwa ada lebih banyak interaksi negatif, mulailah berhati-hati dan investasilah pada coach/terapis/profesional di bidang relationship yang akan membantu anda ke depannya, karena tanpa mau menakut-nakuti anda, 50% pernikahan itu sebenarnya gagal dan lebih baik bercerai, 30-35% tidak bahagia, meninggalkan hanya 15-20% pernikahan yang benar-benar bahagia.