Saya sering khawatir bahwa pasangan saya akan berhenti mencintai saya

Saya menemukan bahwa menunjukkan rasa sayang dengan pasangan saya itu mudah.

Saya takut bahwa saat seseorang mengetahui diri saya yang sebenarnya, dia tidak akan menyukai siapa saya.

Saya menemukan bahwa saya cepat move on setelah putus. Saya bisa menghapus seseorang dengan cepat dari pikiran saya.

Saat saya tidak berada dalam suatu hubungan, saya merasa tidak lengkap dan gugup.

Saya merasa kesulitan untuk menyupport pasangan saya secara emosional saat dia merasa down.

Saat pasangan saya tidak dengan saya, saya khawatir dia nanti tertarik dengan orang lain.

Saya merasa nyaman bergantung pada pasangan saya.

Kemandirian saya lebih penting untuk saya daripada hubungan saya.

Saya memilih untuk tidak membagikan perasaan terdalam saya dengan pasangan saya.

Saat saya menunjukkan pasangan saya perasaan saya, saya khawatir dia tidak merasakan hal yang sama.

Saya secara umum puas dengan hubungan saya.

Saya tidak merasa saya perlu selalu bertindak dalam hubungan saya.

Saya sangat sering memikirkan hubungan saya.

Saya merasa sangat sulit untuk bergantung pada pasangan saya.

Saya biasanya sangat cepat lekat dengan partner romantis

Saya kesulitan untuk mengekspresikan kebutuhan dan keinginan saya kepada pasangan.

Saya terkadang merasa marah atau terganggu dengan pasangan saya tanpa tahu kenapa.

Saya sangat sensitif terhadap mood pasangan saya.

Saya percaya bahwa manusia itu secara umum esensinya jujur dan dapat diandalkan.

Saya memilih untuk sering melakukan sex tanpa harus banyak bertanya atau memberikan usaha karena sex itu kebutuhan.

Saya merasa nyaman dengan membagikan pemikiran dan perasaan saya terhadap pasangan.

Saya khawatir bila pasangan saya meninggalkan saya, saya tidak akan pernah mendapatkan orang lain lagi.

Saya menjadi gugup saat pasangan saya menjadi terlalu dekat secara emosional.

Dalam suatu konflik, saya sering melakukan atau mengatakan sesuatu yang nanti saya sesali, daripada dapat bernalar.

Suatu argumen dengan pasangan biasanya tidak menyebabkan saya untuk mempertanyakan keseluruhan hubungan saya.

Pasangan saya sering mengingikan saya untuk lebih intim dengan saya daripada batas nyaman saya.

Saya khawatir saya kurang menarik

Terkadang orang melihat saya membosankan karena saya jarang memiliki drama di hubungan saya.

Saya kangen dengan pasangan saya saat kita tidak bersama, tapi saat kita bersama, saya merasa terperangkap.

Saat saya tidak setuju dengan seseorang, saya merasa nyaman dengan mengekspresikan ketidaksetujuan saya.

Saya benci merasakan bahwa orang lain bergantung pada saya.

Saat saya mendapati orang yang saya taksir sedang mengecek orang lain, saya merasa lega - berarti dia tidak mencari eksklusifitas.

Saat saya mendapati orang yang saya taksir sedang mengecek orang lain, saya tidak biarkan hal itu mengganggu saya, Saya mungkin merasakan cemburu sedikit, tapi biasanya cepat berlalu.

Saat saya mendapati orang yang saya taksir sedang mengecek orang lain, saya jadi merasa sedih dan depresi.

Saat orang yang saya kencani tiba-tiba dingin dan menjauh, saya mungkin ingin tahu apa yang terjadi, namun saya tahu bahwa itu mungkin bukan karena saya.

Saat orang yang saya kencani tiba-tiba dingin dan menjauh, saya mungkin cuek, dan kadang-kadang saya malah jadi lega.

Saat orang yang saya kencani tiba-tiba dingin dan menjauh, saya khawatir bahwa saya sudah melakukan sesuatu yang salah.

Bila pasangan saya putus dengan saya, saya tunjukkan pada dia apa yang sudah dia buang (contoh: post foto glow up di story sosmed, post prestasi, dsb).

Bila seseorang yang sudah aku kencani selama beberapa bulan memberitahu saya bahwa dia ingin berhenti dengan saya, saya akan merasa sakit hati, tapi saya tahu nanti saya tidak apa-apa.

Terkadang saat saya mendapatkan apa yang saya mau di suatu hubungan, saya tidak yakin bahwa saya menginginkannya lagi.

Saya tidak memiliki masalah berteman dengan mantan secara platonik, kita memiliki banyak kesamaan.